Fot Ilustrasi: kereta-api.info |
WONOSOBOZONE - Stasiun
Wonosobo (WS)
merupakan Stasiun yang terletak di Jalan Raden Kolonel
Karjono, kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah dan
beroperasi di bawah pengawasan PT KAI Daop V Purwokerto.
Stasiun ini dahulu dibuka pada tahun 1917
bersama dengan peresmian jalur KA oleh perusahaan Serajoedal Stoomtram Maatschappij milik pemerintah
Hindia Belanda. Stasiun ini berperan sebagai penghubung jalur kereta api lintas jawa
tengah yang menghubungkan Purwokerto, Purbalingga, Banjarsari, Purwonegoro,
Banjarnegara, dan Wonosobo.
Pembangunan jalur rel
Puwokerto – Wonosobo dibangun secara bertahap pada periode tahun 1893 – 1917.
Tahap pertama, pembangunan jalur kereta rute Purwokerto – Patikraja – Sampang –
Maos (ke arah selatan) yang diresmikan pada tahun 1896. Tahap kedua Purwokerto
- Banjarsari – Purbalingga sepanjang 7 km diresmikan pengoperasiannya pada
tahun 1900. Tahap ketiga, Banjarnegara – Selokromo – Wonosobo yang diresmikan
pada tahun 1917. Jalur kereta api rute Purwokerto-Wonosobo sepanjang 92,1
kilometer melalui kota Purwokerto, Sokaraja, Banjarsari, Klampok, Banjarnegara,
dan Wonosobo (ke arah timur).
kala itu, angkutan Kereta api masih
sangat diminati oleh masyarakat, karena efektif dan murah.
Mengawali
era kejayaan transportasi darat dan mulai dibangunnya fasilitas jalan raya
membuat jalur KA Purwokerto-Wonosobo sepanjang 98 kilometer mulai sepi peminat
hingga akhirnya ditutup pada tahun 1978 dan otomatis Stasiun Wonosobo (SW) juga
ikut dinonaktifkan.
Saat ini kondisi
untuk jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dalam kondisi rusak. Berbagai
prasarana kereta api telah dipakai pihak lain seperti untuk jalan raya, rumah
penduduk, persawahan, pertokoan dan fasilitas umum lainnya.
Kabar baiknya, stasiun ini akan dibuka
kembali dalam waktu dekat. Rencana pembangunan jalur rel dimulai pada tahun
2016-2017. Untuk saat ini, PT KAI telah melakukan survey jalur mulai Pasar
Sumberan, Kampung Stasiun hingga Sawangan yang merupakan jalur perbatasan
dengan Banjarnegara serta melakukan sosialisasi tingkat kabupaten.
Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono, mengatakan
survei dilakukan karena jalur lama yang sebelumnya ada, di beberapa lokasi
sudah dipadati bangunan warga (17/5).
Di kota Wonosobo sendiri, jalur KA rute Wonosobo-Purwokerto yang sudah
dipadati bangunan dan tertutup jalan, antara lain mulai dari kompleks perumahan
yang ada di Singkir, Sapen belakang SPBU Sapen hingga wilayah Stasiun yang kini
telah beralih fungsi menjadi terminal bus micro.
Untuk itu, akan ada dua kemungkinan yang bisa
dilakukan bila rencana menghidupkan jalur KA tersebut benar-benar akan dilaksanakan.
Pertama, dengan membangun jalur layang. Kedua, dengan membuat jalur baru di
lokasi-lokasi yang sudah tidak mungkin lagi dilakukan revitalisasi.
Meski demikian Surono menyatakan, hal itu akan menunggu hasil
survey. Jika memanfaatkan jalur lama dengan membangun jalan layang, maka
keuntungannya PT KAI tidak perlu melakukan pembebasan lahan untuk jalur baru.
Pembukaan kembali jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo sudah mengacu pada rencana tata ruang wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah berencana akan membuat 17 stasiun pemberhentian untuk kereta yang menghubungkan empat kabupaten, yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Wonosobo.
Ke-17 stasiun pemberhentian itu di antaranya, Stasiun Purwokerto, Kedungrandu, Sokaraja, Banjarsari, Karangkemiri, Purwareja, Gandul Ekor, Mandiraja, Purwanegara, Mantri Anom, Pucang, Banjarnegara, Singamerta, Bandingan, Selokromo, Penawangan dan Wonosobo Baru.
Perwakilan Direktur Lalulintas Perkereta apian Kemenhub Pusat Jumanto, usai mengikuti rapat koordinasi Studi Trase Reaktivasi Jalur Kereta Api Lintas Purwokerto - Wonosobo menuturkan, pembuatan trase (jalur kereta api) masih dalam tahap studi. Dari hasil rapat yang dilakukan, pihaknya berencana akan membuat stasiun baru untuk jalur tersebut.
Baca Juga:
0 komentar:
Posting Komentar