WONOSOBOZONE - Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Al Fattah patak banteng, kejajar, Wonosobo mengadakan sejumlah kegiatan keagamaan, mulai dari khataman Al-Qur’an, Ziarah Makam pengasuh Madrasah diniyah hingga memeberikan santunan kepada puluhan anak yatim piyatu, kegiatan ini dilakukan sebagai sebagai salah satu ajang untuk memperingati hari santri dan memuliayakan bulan Muharam, “Ini agenda tahunan yang sudah berjalan kurang lebih selama sepuluh tahun “ ucap Kyai Mustaqim, Pengasuh TPQ Al Fattah Jum’at (23/10/2015).
Ia menambahkan, kegiatan yang berlangsung ini, selain sebagai salah satu wujud kepedulian pesantren terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan, kegiatan ini juga sebagai ajang pembelajaran bagi santri dan para wali murid, agar, selain memberi pendidikan agama juga perlu memberikan pendidika tetang kepedulian dan berbagi antar sesame.
Menurutnya, kalangan pesantren hari ini harus mampu menerjemahkan permasalahan dilingkungan sekitar, selain mebina soal akhlak, baginya pesantren juga memiliki tanggungjawab social, mebantu sesama bagi mereka yang membutuhkan bantuan.
Selain itu, bentuk dari menguatkan tradisi pesantren, seperti khataman Al-Qur’an, Mujahadah dan ziarah merupakan kegiatan yang haruis dilestarikan. Dengan demikian, pesantren akan mampu berdiri dan tetap relevan sepanjang zaman “Kegiatan semacam ini memang menjadi salah satu kunci bagaimana pesantren mampu berdiri sampai sekarang” katanya.
Mengenai pesantren dan tindakan social, menurutnya, pesantren dengan segala keunikanya mampu mewadahi segala aspek permasalahan yang ada dimasyarakat, oleh karnanya, pesantren dalam menghadapi tantangan zaman diharapkan mampu memberikan jawaban atas permasalahan yang ada.
Baginya, pesantren selalu berada di garis terdepan, baik dalam penggemblengan moral dan akhlak para santri, begitu juga masyarakat sekitar, “Pesantren menjadi pion yang siap bertarung dalam menghadapi segala kemungkianan, maka dari itu pesantren mampu berada di garda terdepan”
Ahmad Mudhofi Msf, salah satu pengurus TPQ Al Fattah Mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang penting bagi para santri, selain soal akhlak sejarah tentang pendiri TPQ Al Fattah juga menjadi dasar penting bagaimana kontribusi kaum santri diruang lingkup masyarakat, “Kata cendikiawan, jangan pernah melupakan sejarah, maka kita akan menjaga sejarah kaum santri ini akan tetap terus hidup”
Sepaham dengan perihal kegiatan yang dilakukan oleh para pengurus TPQ Al Fattah. Kepala Desa Patak banteng, Muhammad Ali, menurturkan, pihak pemerintah desa sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh para pengurus TPQ Al Fattah, selain bidang keagamaan dan social kemasyarakat, ia berharap, dikemudian hari para pengurus juga bergerak dalam bidang kesehatan, ekonomi dan bahkan politik, agar para santri dan masyarakat juga melek akan pengetahuan umum, “hari ini tantangan para santri kian berat, tidak hanya soal akhlak, namun masalah social, ekonomi bahkan politik juga menjadi tangung jawab kaum pesantren agar mayarakat tidak terkunkung dalam pemahaman yang salah.
oleh : alfan nurngain
0 komentar:
Posting Komentar