Tarian Angruwat yang dipentaskan di sela Nyadran giyanti

WONOSOBOZONE - Ritual Nyadran Giyanti kembali digelar, Jum’at (23/10). Tradisi rutin setiap memasuki bulan Sura yang digelar masyarakat di Dusun Giyanti, Desa Kadipaten, Kecamatan Selomerto tersebut kini berkembang menjadi media unjuk potensi wisata budaya dan sekaligus praktek nyata kerukunan antar umat beragama. Hal itu terlihat ketika hampir seluruh warga Giyanti bahu-membahu membuat uba rampe yang diperlukan untuk prosesi ritual. “Mulai dari membuat tenongan, menyiapkan panggung, sampai gotong royong membersihkan tempat pagelaran seni, semua warga terlibat tanpa memandang agama yang dianut,” jelas Damianus Aan Pratama, Wakil Panitia Kegiatan Nyadran.

Dari kegiatan yang didahului ziarah makam para pendiri desa tersebut, Aan juga mangklaim Giyanti layak disebut sebagai miniatur Indonesia. “Di sini warga dengan agama dan keyakinan apapun hidup damai, dan menjunjung tinggi toleransi, sehingga layaklah bila Giyanti dijuluki Indonesia mini,” tegas Aan. Kerukunan warga, dikatakan Aan juga menjadi modal utama bagi Giyanti secara khusus, dan Desa Kadipaten pada umumnya, untuk membangun desa. Gelaran nyadran Giyanti, yang digelar demi menunjukkan rasa syukur warga masyarakat atas karunia dari Sang Pencipta tersebut, menurut Aan juga telah menjadi agenda wisata rutin bagi para penggemar seni dan budaya tradisional. “Wisatawan dan para penggemar fotografi dari luar kota banyak yang khusus datang untuk menyaksikan rangkaian acara nyadran Giyanti,” beber Aan. Karena itulah, pihaknya mengaku akan tetap mempertahankan tradisi Nyadran di masa-masa mendatang.

Tanggapan positif atas gelaran Nyadran Giyanti juga disampaikan Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo. Dalam sambutannya, Agus mengatakan bahwa adanya kesadaran warga Giyanti untuk nguri-uri tradisi dengan secara rutin menggelar nyadran setiap bulan Sura, bisa menjadi potensi wisata yang bernilai ekonomi dan menimbulkan efek positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat. “Kami dari Kantor Pariwisata memang tengah gencar mempromosikan berbagai keunggulan yang dimiliki Wonosobo agar lebih dikenal luas dan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung,” jelas Agus. Tak hanya tempat wisata, potensi yang digemari wisatawan pun, menurut Agus  bisa berupa gelaran seni dan budaya seperti yang diperagakan di Giyanti,” pungkas Agus.

Keunikan Nyadran Giyanti diakui pula oleh fotografer senior Wonosobo, Agung Wiera. Menurut Agung, rangkaian acara nyadran sangat layak menjadi objek fotografi bernilai tinggi. “Saya sudah puluhan tahun mengikuti acara nyadran Giyanti ini, tapi tetap saja setiap tahunnya selalu tertarik untuk mengabadikan berbagai sudut yang memang memiliki daya tarik luar biasa,” pungkas Agung.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top