WONOSOBOZONE - Sedikitnya 35 penyandang disabilitas menerima bantuan modal wirausaha, yang diserahkan langsung oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 21 Oktober di aula Bagian Sosial dan Kesra Setda Kabupaten Wonosobo.
Menurut Mariyo, dari bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, bantuan diberikan agar para penyandang disabilitas bisa lebih mandiri dan produktif. Bantuan senilai 2,5 juta rupiah yang diberikan melalui rekening salah satu bank di Wonosobo ini, ditegaskan Mariyo tidak boleh digunakan untuk kegiatan konsumtif, tapi harus digunakan untuk kegiatan produktif. Bantuan yang diberikan sendiri bukan bantuan bergulir, sehingga mereka diharapkan bisa memanfaatkan bantuan yang diberikan agar mereka bisa lebih berdayaguna, khususnya secara ekonomi.
Hal ini dipertegas oleh Kabag Sosial dan Kesra Setda Wonosobo, Eko Suryantoro. Ia menyampaikan bahwa disabilitas harus bisa mandiri dan tidak selamanya harus identik dengan ketidakmampuan untuk berkarya. Bahkan kini, tidak sedikit kaum penyandang disabilitas yang telah mampu menunjukkan eksistensi dengan keberhasilannya membuka usaha sendiri, hingga mampu menampung pekerja orang-orang dengan fisik normal. Di Wonosobo sendiri, contoh penyandang disabilitas yang sukses dengan wirausaha pun sudah cukup banyak untuk dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi para penyandang disabilitas lain yang hendak memulai hidup secara mandiri dan memberi manfaat positif bagi lingkungan di sekitarnya. Yang terpenting, tak pernah ada kata terlambat bagi siapapun yang berniat baik dan ingin memulai kebaikan.
Ia mencontohkan Maryam Ramadani, ibu satu anak kelahiran 29 tahun lalu, yang mengalami cacat kaki sejak kecil ini, berhasil membuka usaha jahit dan kini sudah punya 2 karyawan, yang satu penyandang disabilitas dan yang satu normal. Usaha yang dinamai “Maryam Production” yang berlokasi di dusun Temanggung RT.01 RW.08 desa Kuripan Watumalang, saat ini telah berkembang, berkat semangat gigih dan pantang menyerah, termasuk etos untuk tidak menjadikan cacat sebagai halangan dan bergantung dengan orang lain.
Berbekal pelatihan di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa di Jebres Solo, ditambah bantuan usaha ekonomi produktif yang diterima tahun 2014 dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, ia mulai merintis usaha jahit pakaian, dan pasarnya saat ini sudah merambah ke luar desa Kuripan, bahkan pelanggannya ada yang berasal dari luar kecamatan Watumalang.
Ditambahkan Eko, bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam rangka mengentaskan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Wonosobo. Bantuan yang diterimakan juga harus bisa diwujudkan dalam bentuk penunjang ekonomi produktif atau pendukung kerja, seperti kompresor bagi yang ingin usaha perbengkelan, mesin jahit dan obras bagi yang memiliki keterampilan menjahit, kompor dan peralatan memasak bagi yang ingin usaha kuliner, hingga peralatan pertanian dan salon kecantikan tersebut, selain bantuan yang diserahkan dimaksudkan agar para penyandang disabilitas juga lebih bersemangat dan termotivasi untuk memulai usaha mereka.
Terkait ke 35 penyandang disabilitas penerima bantuan kali ini, menurut Kepala Sub Bagian Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bagian Sosial dan Kesra Setda Wonosobo, Herry Siswanto Rahayoe, berasal dari 5 kecamatan, yakni dari kecamatan Wonosobo sebanyak 5 orang, dari kecamatan Kertek sebanyak 7 orang, dari kecamatan Leksono sebanyak 7 orang, dari kecamatan Mojotengah sebanyak 6 orang dan dari kecamatan Watumalang sebanyak 10 orang.
Mereka dipilih berdasarkan data yang dikumpulkan TKSK yang tersebar di 15 kecamatan. Dari data yang masuk, ditambah seleksi yang dilakukan pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan Bagian Sosial dan Kesra Setda Wonosobo, dipilih 35 penyandang disabilitas yang potensial menerima bantuan usaha produktif. Ke depan diharapkan, bantuan sejenis bisa lebih rutin diberikan, sehingga bisa menjangkau seluruh penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Wonosobo.
source : wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar