100 Guru menari lengger bersama menyambut tim penilai LSS

WONOSOBOZONE - Cara SD Negeri Jebeng Plampitan, Sukoharjo dalam menyambut tim penilai lomba sekolah sehat tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang mengunjungi mereka pada Rabu (28/10), benar-benar layak diacungi jempol. Tak hanya melibatkan warga sekolah saja, sekolahan di ujung barat Kecamatan Sukoharjo tersebut juga mengajak 100 guru dari beberapa sekolah lain untuk menyuguhkan hiburan berupa tari lengger. Demi meraih simpati para juri, ke-100 guru tersebut tampak kompak menyajikan salah satu tarian khas Wonosobo itu, di lapangan sekolah. Para siswa pun tak mau kalah, dengan penuh semangat mereka memeragakan drama yang menunjukkan bahwa kesadaran akan kesehatan dan kebersihan sudah merambah ke sekolah yang berdiri pada Tahun 1965 tersebut.

Megahnya acara penerimaan tim penilai LSS, dikatakan Kepala SD N Jebeng Plampitan, Slamet merupakan upaya pihaknya menunjukkan bahwa status sebagai wakil dari Karesidenan Kedu di ajang LSS Tingkat Propinsi sangat membanggakan. “Jujur, kami bangga terhadap dipilihnya SD Jebeng Plampitan, yang notabene merupakan SD di pelosok desa menjadi kandidat sekolah sehat terbaik se-Jawa Tengah,” terang Slamet ketika ditemui di tengah penjurian. Beberapa keunggulan yang dimiliki SD N Jebeng Plampitan, diterangkan Slamet antara lain adalah telah munculnya kesadaran para siswa untuk setiap pagi membersihkan lingkungan sekolah. Selain itu, di setiap Jum’at pagi dicanangkan pula gerakan rutin jumat bersih, yang mewajibkan setiap siswa untuk tak melewatkan sekecil apapun sampah di komplek sekolah. “Kami juga secara rutin mengundang dokter gigi dari Puskesmas Sukoharjo untuk membimbing sikat gigi bersama, sekaligus memeriksa kesehatan gigi para siswa,” tandas Slamet.

Keunggulan lain dari sekolah yang mengedepankan budaya 7 Malu tersebut, adalah tingkat kebersihan dan kerapian di komplek seluas 900 meter persegi yang begitu alami. Wakil Bupati, Maya Rosida yang juga hadir di tengah acara penjurian mengakui hal tersebut. “Saya bangga dan cukup terkejut dengan betapa bersih dan rapinya sekolah ini, meski terletak 30 kilometer lebih dari pusat Pemerintahan Kabupaten,” ungkap Maya. Adanya berbagai keunggulan sekolah dengan 130 siswa tersebut, diyakini Maya akan mampu membawa mereka berkiprah lebih luas, tak sekedar di tingkat Provinsi. “Saya memiliki harapan agar SD Negeri Jebeng Plampitan tak hanya bersih dan rapi untuk mengikuti lomba semata, melainkan bisa membudayakan kebiasaan bersih dan sehat, bahkan bila mereka bisa melaju ke LSS di tingkat Nasional,” pungkas Wabup.

Tanggapan positif atas apa yang diperlihatkan oleh SD N Jebeng Plampitan juga datang dari anggota tim penilai. Arif Suhartoyo, anggota tim Penilai dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah bahkan membuat puisi khusus dalam bahasa jawa yang dibacakan di depan segenap civitas akademika. “SD N Jebeng Plampitan ini, meski berada jauh dari keramaian kota, saya nilai sangat sadar dengan pentingnya kebersihan dan kesehatan sekolah,” terang Arif. Namun demikian, pihaknya juga berharap agar warga sekolah tak hanya terpaku pada keikutsertaan di LSS. “Kompetisi LSS digelar dengan tujuan agar setiap sekolah memiliki keinginan untuk terus meningkatkan kesadaran betapa budaya bersih dan sehat adalah kebutuhan utama, bukan hanya untuk mengejar titel juara semata,” pungkas Arif.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top