Produksi Jamu Tradisional Kualitas Ekspor Ala KWT Berdikari 

WONOSOBOZONE - Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari Dusun Mirombo, Kelurahan Rojoimo, Kecamatan Wonosobo layak menjadi teladan bagi kaum perempuan Wonosobo. Berkat kegigihan Sudaryati (58), yang tak kenal lelah belajar membuat jamu tradisional, kini KWT dengan anggota sebanyak 20 orang tersebut telah berhasil memproduksi beraneka jenis jamu dengan kualitas ekspor. Dengan merk dagang Rumpun Padi, jamu produksi KWT Berdikari telah siap menembus pasar luar negeri. Hal itu dikatakan Sudaryati, ketika pada Senin (22/6), dikunjungi Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo.

Di rumahnya yang sejuk, yang sekaligus berfungsi sebagai tempat produksi, di Gang Mawar, Mirombo, Rojoimo, Sudaryati bersama tak kurang dari 10 anggota KWT menceritakan bagaimana ia dan teman-temannya mengupayakan terwujudnya cita-cita untuk menjadikan Rojoimo sebagai sentra produksi jamu tradisional Wonosobo.  “Awalnya saya hanya mencoba untuk mengisi waktu setelah 2 tahun lalu pensiun sebagai PNS di Dinas Peternakan dan Perikanan, namun seiring waktu dan minat, akhirnya saya berupaya untuk menggali lebih dalam mengenai teknis pembuatan jamu tradisional berbahan alami tanpa bahan kimia”, tutur Sudaryati. Dengan mengajak teman-teman sesama lansia di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, maka usaha membuat pabrik jamu skala industri rumahan itu mulai berkembang. “Sekarang sudah bisa berproduksi sampai 60 kilogram jamu beraneka jenis per harinya”, kata Sudaryati. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya mengaku akan memperluas area produksi.

Sampai saat ini, Sudaryati mengaku telah berhasil memproduksi tak kurang dari 12 jenis jamu, seperti Kencur Asli, Sirih Kunyit Asli, Lempuyang Asli, Daun Sirsat Lempuyang Asli, Sirih Temu Kunci, Temu Kunci, Jahe Merah Asli, Jahe Asli, Temulawak Asli, Temulawak Putih Asli, Kunyit Asli, dan Kunyit putih Asli. “Semua bahan adalah berasal dari tanaman alami dan tanpa adanya campuran bahan kimiawi, sehingga kami jamin jamu produksi KWT Berdikari ini aman untuk kesehatan”, jelas Sudaryati setengah berpromosi. Pihaknya juga mengaku siap untuk memasarkan produk jamunya ke luar Negeri, karena baru-baru ini ia mendapat tawaran untuk ekspor ke Malaysia.


Melihat perkembangan usaha kreatif KWT Berdikari, Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo SH SSos MSi mengaku sangat bangga. “Keberhasilan KWT Berdikari layak menjadi contoh bagi masyarakat lain di Wonosobo, terutama kaum perempuan, agar mereka juga terus berkreasi dan berinovasi memanfaatkan kekayaan dan potensi alam yang ada di sekitarnya”, jelas Agus. Untuk pengembangan usaha ke depannya, Agus juga meminta agar KWT Berdikari membuat semacam kedai khusus jamu, yang bisa dimanfaatkan para pembeli untuk langsung merasakan khasiatnya. Dengan mengenalkan produk secara langsung kepada konsumen, Agus meyakini usaha yang dirintis selama setahun terakhir tersebut bisa lebih maju lagi  di masa mendatang.

Sudaryati bersama anggota KWT Berdikari

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top