WONOSOBOZONE - Komoditas gula merah menjadi salah satu yang paling dicari konsumen di Bulan Ramadhan 1436 H ini. Lonjakan permintaan warga masyarakat tersebut, terlihat dari efek yang ditimbulkan, yaitu naik drastisnya harga gula kelapa di pasar induk Wonosobo sepanjang 10 hari terakhir. Dari hasil pantauan harga yang dilakukan tim Kantor Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonosobo, komoditas gula kelapa berada di urutan kedua komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi setelah cabe merah keriting.
Bila di akhir minggu kedua bulan Juni, harga gula kelapa masih berada di angka Rp 14.000,- per Kilogram, pada awal minggu ketiga, atau bertepatan dengan permulaan Ramadhan, harga produk yang banyak dihasilkan para perajin dari Wadaslintang, Kaliwiro dan Kepil tersebut merangkak naik hingga 17,65 %. "Kenaikannya cukup signifikan, karena berdasar laporan dari tim pemantau kepokmas di pasar induk, gula merah sekarang diperdagangkan di harga Rp 17.000,- per kilo", jelas Kepala Kantor Perindag, Ir Karyoto MSi, ketika dihubungi pada Jumat (26/6).
Kenaikan harga gula merah tersebut, dikatakan Karyoto masih cukup wajar, mengingat kebutuhan masyarakat di saat bulan Ramadhan memang identik dengan makanan yang berasa manis. "Mungkin karena masyarakat lebih banyak yang membuat kolak untuk buka puasa, sehingga tingkat kebutuhan gula merah naik cukup tinggi", kata Karyoto.
Selain harga gula kelapa yang meningkat, hasil pemantauan tim kepokmas juga menyebut perubahan harga cukup drastis dialami bawang merah, cabe merah keriting dan kentang. Bawang merah yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 30.000,- per kilogram, kini turun cukup drastis menjadi Rp. 24.000,-. Sedangkan harga kentang dari sebelumnya Rp. 8000,- per kilogram, menjadi Rp 7.000,-. "Yang naik cukup drastis adalah Cabe merah keriting, dari sebelumnya Rp 28.000,- per kilo, jadi Rp. 35.000,- ", pungkas Karyoto.
 |
0 komentar:
Posting Komentar