WONOSOBOZONE - Meningkatnya antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke beberapa objek wisata unggulan di Kabupaten Wonosobo selayaknya tak hanya dipandang sebagai sebuah berkah semata. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung tersebut, perlu dipikirkan pula efek negative yang berpotensi muncul, seperti penumpukan sampah di objek wisata. Para pramuwisata, atau biasa disebut dengan pemandu, alias tour guide, diminta lebih peka terhadap hal itu, karena mereka secara langsung berhubungan dengan para wisatawan. Dengan memberi contoh, seperti memungut sampah-sampah yang berserakan di obwis, diharapkan langkah para pemandu wisata tersebut dapat diikiti oleh wisatawan.

Perlunya perhatian lebih para pramuwisata terhadap kebersihan lingkungan di Objek Wisata tersebut disampaikan Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo SH SSos MSi, dalam acara Meet And Greet Himpunan Pramuwisata Indonesia Kabupaten Wonosobo Era 1970-2015, yang digelar di Rest Area Kampung Wisata Dieng Negeri Di Awan, Siwuran, Garung, Selasa (16/6). Di depan tak kurang dari 60 anggota HPI yang hadir untuk bersilatirahmi dan merumuskan rencana masa depan mereka, Agus juga menegaskan perlunya peningkatan kapasitas para pramuwisata, terutama dalam hal keterampilan bahasa dan teknologi informasi. “Dengan pemadu yang memiliki kemampuan berbahasa Internasional lebih baik, maka para wisatawan juga akan semakin memahami lokasi-lokasi tujuan wisata mereka”, kata Agus. Keterampilan berbahasa tersebut, menurut Agus tak kalah penting dengan kemampuan penguasaan destinasi wisata beserta kesejarahannya.

Senada dengan Kepala Kantor Parekraf, Penasehat HPI, yang juga mantan pemandu wisata senior Agus Cuk Sugiyanto pun memiliki harapan agar para pramuwisata masa kini tak berhenti berbenah diri. “Tantangan ke depan terkait industri sektor pariwisata tidak mudah, sehingga tanpa penguasaan skill serta kemampuan mumpuni dalam memandu wisatawan, maka profesi strategis ini akan semakin terpinggirkan”, lanjut Agus. Menurut pria yang juga pemilik dari RM Dieng tersebut, profesi pramuwisata saat ini masih sangat dibutuhkan, karena banyak wisatawan, tak hanya dari mancanegara, yang membutuhkan panduan ketika mereka berkunjung ke objek-objek wisata. “Dataran Tinggi Dieng, yang telah puluhan tahun menjadi destinasi utama di Kabupaten Wonosobo juga masih menyimpan banyak misteri yang perlu dipelajari, sehingga para wisatawan tak sekedar menikmati keindahan alam saja, namun juga mengetahui betapa Dieng sarat dengan sejarah peradaban masa lampau”, urai Agus lebih lanjut.

Himbauan dua tokoh senior pariwisata Kabupaten Wonosobo tersebut direspons positif oleh Ketua HPI, Salim Bawazier. “Kami memang sengaja menggelar forum silaturahmi melalui Meet And Greet ini demi memberikan pemahaman dan wawasan baru kepada para pramuwisata yang tergabung dalam HPI”, jelas Salim di tengah berlangsungnya acara. Ke depan, Salim juga mengakui ke depan pihaknya akan lebih intens menggelar pertemuan serupa, demi peningkatan kualitas para pemandu wisata di Wonosobo.
a di Wonosobo.

Meet adn Greet HPI

Source : wonosobokab.go.id

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top