Tribunnews - Warung makan sekelas warteg hingga restoran, kerap menjadi sasaran
aksi anarkistis segelintir organisasi massa selama bulan Ramadan. aTempat-tempat
makan tersebut seakan berubah makna sebagai sarang maksiat pada bulan suci umat
Islam tersebut. Sebabnya, warteg maupun restoran--terutama yang tetap
buka pada siang hari--dianggap tak menghormati sekaligus mengganggu orang yang
khusyuk berpuasa. Selain sebagai sasaran aksi perusakan, pramusaji warteg dan
restoran juga mungkin harus siap-siap nganggur sebulan karena tempat kerjanya sering
didesak untuk sementara tutup selama Ramadan.
Namun,
potret buram "dunia per-warteg-an dan restoran" itu tampaknya tak bakal
lagi terjadi tahun ini. Kemungkinan tersebut terbuka setelah Menteri Agama RI
Lukman Hakim Saifuddin, memiliki penilaian sendiri mengenai persoalan ini.
Menurut Lukman, pemilik tempat-tempat makan memiliki hak untuk
tetap buka pada siang hari selama Ramadan. Selain itu, ia juga menilai tak hanya
orang berpuasa yang harus diperhatikan dan dihormati.
Orang yang tak berkewajiban atau lagi tidak berpuasa pun
harus tetap dihormati. "Warung2 tak perlu dipaksa tutup. Kita hrs hormati juga hak
mrk yg tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," tulis Lukman di laman Twitter pribadinya, @lukmansaifuddin, Jumat
(5/6/2015) pekan lalu.
"Kicauan"
yang penuh makna tapi bisa dimaknai kontroversial oleh kalangan tertentu itu,
sebenarnya jawaban dari permintaan seniman
sekaligus budayawan Sudjiwo Tedjo dan seorang netizen berakun
@agungprasetyo_U, pada hari yang sama. a"Kang Menag @lukmansaifuddin mohon acara2 cekakakan TV pas
sahur itu agak dianu…Krn mengganggu khitmat Ramadhan .. Suwun" kicau Sudjiwo Tedjo.
"Juga iklan2 penyehat/penguat org puasa, itu menurutku menilai puasa sbg
sumber penyakit, pdhl sebaliknya,” tulis Sudjiwo, melanjutkan tweet pertamanya.
Menteri
Lukman lantas me-retweet tulisan itu, sembari
menambahkan sebaris kalimat: "Wahai, dengarlah ini ~>
Kang
Menag @lukmansaifuddin mohon acara2 cekakakan TV pas sahur itu agak dianu…Krn
mengganggu khitmat Ramadhan .. Suwun."
Setelah itu, netizen berakun @agungprasetyo_U
menimpali percakapan di dunia maya itu: "@sudjiwotedjo
@lukmansaifuddin skalian warung2 dtutup semua jo.. krn dkhawatirkan bs
mengurangi khidmatnya ramadhan.."
Barulah
Menteri Lukman menuliskan betapa pentingnya umat Islam yang berpuasa untuk turut menghormati orang lain
yang tak berpuasa.
(Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha)
Twitter Mentri Agama
Source : tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar