WONOSOBOZONE - Setelah sebelumnya membedah buku karya Dr. Asmaji Mochtar yang sekarang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 UNSIQ. UPT Perpustakaan UNSIQ kembali menggelar acara rutin bulanan yaitu Bedah Buku pada Kamis (28/5).
Bertempat di Gedung Seminar UNSIQ, buku yang dibahas kali ini adalah buku dengan judul "Perang Diponegoro" (Termas, SBY, dan Ploso) karya Prof. K.H. Yudian Wahyudi, Ph.D. Di mana Ia sebagai narasumber dalam acara tersebut dan K. Mukromin, Alh, M.Ag sebagai pembahas.
Dalam bedah buku itu dikatakan bahwa Perang Diponegoro menjadi cikal bakal berdirinya pondok Termas, sebab sebagian Pasukan Diponegoro yang kalah karena kurangnya senjata melarikan diri dan nyantri di Termas yang merupakan asal kata dari Patri emas. Dimana Bu Nyai yang tirakat selama 3,5 tahun ketika mencuci beras tiba-tiba berubah menjadi selongsong peluru.
Sebagian Pasukan Diponegoro lainnya ada yang lari ke Banyumas dan melahirkan Jendral-jendral seperti Jendral Soedirman. Kemudian nama Diponegoro, sekarang diabadikan menjadi bermacam-macam, mulai dari sekolah swasta,universitas,nama jalan dan sebagainya.
Sedangkan Puncak sejarah termas terjadi pada tahun
2004 ketika SBY yang merupakan mantan santri termas menjadi presiden
dan Yudian menjadi Profesor di Amerika.
Pada kesempata itu K. Mukromin, Alh, M.Ag selaku pembahas juga menyampaikan makalahnya tentang Pesantren dan UNSIQ. Ia juga mengharapkan agar UNSIQ juga dapat mewujudkan lulusan yang mahir dalam bidang sains dan agama serta fakultas kedokteran di UNSIQ segera terealisasikan.
Ibu Ida selaku Ketua Panitia Penyelenggara juga berharap dengan adanya acara seminar bedah buku ini dapat menambah intelektualitas di lingkungan kampus karena biar bagaimana pun para Mahasiswa/i masih tetap membutuhkan khasanah ilmu pengetahuan. apr
source:wonosobozone.com
0 komentar:
Posting Komentar