Warga Desa Slukatan Kabupaten Wonosobo Ciptakan Mesin Baru

Muhdlorun, pria kelahiran Slukatan 13 Maret 1944 dengan 8 anak ini, sukses membuat mesin Huller Labo Kopi Arabica pengolah basah. Saat ditemui di tempat usahanya, Senin, 25 Mei 2015, Muhdlorun menceritakan bagaimana alat pengupas kopi miliknya bisa terwujud dan berhak mewakili Wonosobo pad ajang KRENOVA tingkat Jawa Tengah tahun depan.

Mantan Kades Slukatan periode 1988-2006, sebelumnya sukses dalam usaha yang bergerak di bidang perdagangan kopi. Di tempat usahanya yang terletak di Jalan Kebrengan Kelurahan Kalibeber, Muhdlorun melakukan usaha pengeringan dan pengupasan biji kopi dari kulitnya, dengan alat yang telah dibuatnya sendiri. Alat ciptaannya ini sukses menjadi juara I pada ajang lomba kreativitas dan inovasi (krenova) masyarakat tahun 2015.

Muhdlorun menuturkan, usaha perdagangan kopi yang digelutinya sejak tahun 1990 ini, berawal dari bantuan P2WK dari provinsi untuk Kelompok Tani Slukatan I. Bermula dari sinilah Muhdlorun memasok kopi hasil dari petani kopi kelompoknya dan masyarakat Slukatan ke berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Temanggung dan Semarang. Namun setelah beberapa tahun berjalan permintaan kopi yang tadinya berupa buah kopi yang masih ada kulitnya menjadi kopi labu atau kopi yang telah dikupas kulitnya, seperti kopi yang biasanya dipasok dari Medan.

Semula Muhdlorun melakukan pengupasan kopi secara manual, dikupas satu persatu dengan mempekerjakan 10 orang, namun hasilnya sangat minim yaitu 50 kg per minggu. Dari permasalahan inilah muncul ide untuk membuat alat pengupas kopi yang akan mempermudah usahanya. Namun semua ini tidaklah mudah, butuh waktu sekitar 5 tahun untuk membuat alat pengupas kopi seperti sekarang ini. Melalui berbagai percobaan ditunjang semangat pantang menyerah, akhirnya Muhdlorun sukses membuat alat pengupas biji kopi yang dinamakan mesin Huler Labo, dengan biaya Rp.24.267.250,-, serta mampu mengupas biji kopi sebanyak 120 kg per jam dengan 1 orang pengoperasiannya. Dan alat tersebut mampu mengupas biji yang masih basah maupun kering.

Untuk sementara, ilmu dalam pembuatan mesin pengupas biji kopi ini sementara belum akan dibagikan kepada orang lain. Ilmu akan dibagikan setelah hak paten pembuatan didapat.

Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Pariwisata, Seni dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo, mengaku bangga dengan apa yang dilakukan Muhdlorun. Meski di usia senja namun masih mampu menunjukkan semangat berkreasi sehingga menghasilkan satu karya ekonomi kreatif yang bisa ikut mengangkat perekonomian, tidak hanya pribadi namun juga masyarakat sekitar. Dalam waktu dekat ia akan membantu berkoordinasi dengan Kantor Koperasi dan UMKM, Kantor Pemberdayaan Masyarakat serta Dinas Pertanian dan Perikanan, agar segera bisa dibantu mematenkan karyanya, dan bisa diproduksi secara massal bagi kepentingan masyarakat secara lebih luas.


0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top