WONOSOBOZONE - Rabu (13/5), bertempat di Gedung baru Balai Desa Mergosari,
Kecamatan Sukoharjo, sebanyak 2018 paket kegiatan yang dikerjakan oleh 80 Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) sepanjang Tahun 2014 telah diresmikan sekaligus pendeklarasikan Open Defection Free
(ODF), alias bebas buang air besar sembarangan di desa Sempol Sukoharjo, Tempursari Kalibawang, Kaliguwo Kaliwiro,
Lumajang Watumalang, serta Manggis dan Pacarmulyo Kecamatan Leksono.
Sekda Wonosobo Eko Sutrisno Wibowo mengungkapkan bahwa sasaran pembangunan pada Tahun 2014, khususnya yang bersifat fisik akan lebih diarahkan pada kemanfaatan bagi masyarakat. Hal itu, dikatakan Eko mengacu pada upaya terwujudnya Universal Acces Tahun 2019, di mana pemenuhan air bersih untuk masyarakat sudah harus tercapai 100 %, pemukiman kumuh 0 %, serta sanitasi sesuai standard sebesar 100 % di Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, adanya penandatanganan kerjasama antara BPR-BKK dengan 4 Desa, yaitu Serang Kejajar, Ngadisalam Sapuran, Lancar Wadaslintang, dan Ngadimulyo Selomerto, yang menjadi awal untuk program pembiayaan akses air minum pedesaaan secara mandiri, menurut Eko juga layak diapresiasi dan didorong agar ke depan bisa dilakukan oleh Desa-desa lainnya. “Program mitra prima yang difasilitasi Water Sanitation Programme dan Bank Dunia, kita dorong agar seluruh warga masyarakat bisa mengakses air bersih sampai kerumah mereka”, jelas Eko.
Drs Amin Suradi MSi. selaku asisten Ekonomi Pembangunan Sekda menerangkan bahwa untuk 2018 kegiatan selama Tahun 2014 menyerap anggaran hingga mencapai lebih dari 509 Milyar Rupiah. Selain peresmian proyek, dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyalurkan surplus dana UPK PNPM Mandiri perdesaan Kecamatan Sukoharjo sebesar 111,4 Juta Rupiah, dan kick off green city untuk kawasan pedesaan. “Surplus UPK Kecamatan Sukoharjo dibagikan dalam bentuk ternak untuk dirawat dan dipelihara kelompok tani ternak di Desa setempat”, jelas Amin menutup sambutannya.
0 komentar:
Posting Komentar