WONOSOBOZONE - Meskipun menyandang sebagai seorang tuna netra Wardi (34) selalu memberika senyum ramahnya untuk menyapa kepada setiap pembeli pulsa yang mampir ke tempatnya berjualan di pinggir Jalan Cik Ditiro. Beberapa orang yang datang pun tampak tertegun ketika berhenti dan mulai menyebutkan nomer ponsel.
Pasalnya, nomor ponsel yang diucapkan akan dicatat oleh warga asli Wonosobo itu di sebuah kertas koran yang di bawahnya terdapat alat bernama 'Riglet'. Setelah dicatat, jari Wardi lantas meraba perlahan kertas koran itu sambil mengulang kembali nomor telepon pembeli agar tidak salah kirim. Setelah itu, Ia mengambil ponselnya dan mengirimkan pulsa.
Setelah menikah pada tahun 2008 lalu, Wardi memutuskan untuk mengadu nasib ke Yogyakarta dan tahun 2011 Ia mulai berjualan pulsa untuk memenuhi kebutuhan Istri sera satu orang anaknya yang kini berusia empat tahun.
Berkat ilmu pijat yang didapat saat kursus di Temanggung tahun 2002 dan pengalaman memijat di Semarang maka di Yogyakarta pun Wardi juga sempat berkeliling menawarkan jasanya sebagai tukang pijatpernah menjadi tukan pijat sampai akhirnya masuk ke Badan Sosial Mardi Wuto yang berada di RS Mata Dr YAP di jalan Cik Ditiro.
Kemudian dari tabungan hasil mijet di Semarang dan Yogyakarta sebesar 1 juta, Ia berinisiatif untuk berjualan pulsa meskipun pada awalnya pihak agen ragu karena dirinya merupakan tunanetra.
Karena modalnya hanya kepercayaan maka ia pun tak menampik bahwa keterbatasan fisiknya sempat dimanfaatkan orang untuk keuntungan pribadi. Wardi pernah ditipu pembeli hingga 700 ribu. Namun, Ia percaya jika memang rezeki, Allah pasti akan memberikan gantinya.
Wardi pun berkeinginan usahanya dapat berkembang, memiliki ruko untuk berjualan agar tidak kehujanan dan kepanasan. Kalau ada bantuan pinjaman dari pemerintah untuk usaha, ia pun akan mencoba mengajukan demi usahanya.
Untuk menjalani kehidupannya dan meniti mimpinya, Wardi terus memegang ungkapan ini, "kehidupan itu jangan hanya mengharap hujan jatuh dari langit. Semua harus dicari dan jangan mengandalkan orang lain".
Wardi saat melayani pembeli |
penulis:kontributor yogyakarta, wijaya kusuma
editor1:caroline damanik
editor2:apr
0 komentar:
Posting Komentar