WONOSOBOZONE - Segarnya Carica in
syrup dan indahnya panorama matahari terbit di dataran tinggi Dieng masih
menjadi daya tarik bagi sebagian besar wisatawan. Gambaran tersebut terlihat
nyata ketika Pemerintah Kabupaten Wonosobo, melalui Kantor Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif hadir sebagai peserta di even Invesda Expo 2015. Dalam
pagelaran beragam potensi wisata dan produk unggulan berskala Nasional di Jogja
Expo Center Bantul, Jogjakarta tersebut, Wonosobo yang membuka 3 stan, banyak
dicari pengunjung. Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo
SH SSos MSi bahkan mengaku cukup terkejut dengan animo pengunjung terhadap
Kabupaten Wonosobo.
Ketika ditemui di
stan Yuasa Food yang menyajikan beragam produk unggulan khas dataran tinggi
Dieng, Minggu (31/5), Agus mengungkapkan kegembiraannya, bisa turut serta dalam
even tahunan itu. “Invesda Expo menjadi salah satu media promosi strategis
untuk Kabupaten Wonosobo, agar lebih dikenal luas, tak hanya di sekitar Jawa
Tengah dan DIJ saja, namun juga di seluruh Indonesia, bahkan dunia”, kata Agus.
Hal itu, menurut Agus dilatarbelakangi lokasi pameran yang mengambil salah satu
tempat paling strategis, yaitu Jogjakarta. “Di Jogja, pengunjung pameran sangat
tak terbatas, karena banyak pula turis mancanegara yang datang untuk melihat,
sehingga merupakan peluang bagus untuk memperkenalkan berbagai potensi wisata
yang kita miliki”, lanjut Agus. Terlebih, menurut Agus, pameran juga diikuti
ratusan pemerintah daerah dari seluruh Indonesia, sehingga memudahkan jalinan
kerjasama antar daerah.
Dari tiga stan,
yaitu stan Kantor Parekraf yang berisi foto dan beragam booklet mengenai objek
wisata Wonosobo, stan produk kuliner milik Yuasa Food, dan stan batik Carica
Lestari miliki perajin batik dari Talunombo, Agus mengakui pengunjung masih
lebih banyak mencari informasi tentang panorama matahari terbit (sunrise) di
bukit Sikunir dan Gunung Prau, serta produk Carica. “Memang yang banyak
diminati adalah Carica dan produk olahan khas Dieng seperti keripik jamur dan
sirup terong belanda”, terang Agus. Di stan Kanparekraf sendiri, Agus
mengatakan bahwa pengunjung banyak menanyakan bagaimana rute menuju Dieng dan
Sikunir. “Potensi lain seperti batik Talunombo, juga mulai dilirik karena
kekhasan motifnya”, ungkap Agus.
Perkataan Agus itu
diamini salah satu penunggu stan batik Carica Lestari Talunombo, Alfiyah.
Menurut anggota kelompok perajin batik Talunombo itu, banyak pengunjung
mengakui bahwa motif batik yang mengambil inspirasi dari daun Carica itu
berbeda dengan yang lain. “Konsumen menilai batik Talunombo bagus, baik dari
sisi motif maupun warnanya yang rata-rata cerah”, jelas Alfiyah. Keikutsertaan
dalam pameran berskala nasional, dengan didukung oleh salah satu bank nasional,
diharapkan Alfiyah mampu mengangkat motif batik dari desanya agar semakin
dikenal luas, sehingga mampu menembus pasar Nasional.
Purwaceng dan produk lain juga mulai dicari pengunjung |
Source: wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar