WONOSOBOZONE – Banyak cara yang dilakukan para pelajar untuk merayakan
hasil kelulusan mereka. Seperti yang terjadi pada Jumat 15 Mei 2015 lalu,
setelah pengumuman yang menyatakan lulus para pelajar merayakannya dengan melakukan
konvoi mengelilingi kota dan dengan seragam yang sudah tidak seperti seragam sekolah
selayaknya karena penuh corat-coretan pylox.
Cara mengemudikan kendaraan pun
juga sembarangan karena tidak mematuhi peraturan lalu lintas sehingga menggangu
pengguna jalan yang lain. Terkadang kendaraan yang mereka pakai juga menyalahi aturan,
seperti memakai kenalpot yang tidak setandar agar menimbulkan suara yang
nyaring dan keras.
Tapi mungkin itu semua sudah merupakan
hal wajar yang terjadi pada pelajar dalam mengekspresikan keberhasilannya. Karena
hal tersebut tidak hanya terjadi pada pelajar jaman sekarang saja namun juga pelajar
ditahun-tahun sebelumnya, seolah merupakan sesuatu ritual turun temurun dari nenek
moyang yang harus dilestarikan dan juga akan terus ada ditahun-tahun berikutnya
jika kewajaran ini tidak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang
bersangkutan.
Namun tidak semua pelajar begitu.
Masih ada pelajar yang merayakan kelulusannya dengan cara yang berbeda. Seperti
yang dilakukan Rifki Wahyu Lara Saputra (17) dan Ibrohim (17). Di mana teman-temanya
yang lain sibuk menghias seragam dengan pylox, mereka malah dengan asiknya menyibukkan
diri mempersiapkan acara bakti social untuk anak yatim.
Sore hari Bertempat di Aula
Al-Mansur Kauman Wonosobo, Ibrohim dan Rifki bersama teman-teman yang tegabung dalam
sebuah Komunitas Wonosobo Mengajar berencana akan menggelar acara berbagi 100
pasang sepatu kepada para anak yatim dhuafa yang ada di Kabupaten Wonosobo.
Sehingga agar acara yang akan dilaksanakan di pagi harinya berjalan dengan
lancer maka perlu persiapan yang matang.
Oleh karenanya Rifki yang
merupakan pelajar berprestasi dan temannya Ibrohim lebih
memilih untuk merayakan kelulusannya dengan melakukan hal yang positif dan
bermanfaat untuk orang lain.
“Maih banyak kegiatan positifyang
dapat dilakukan untuk merayakan sebuah kelulusan dari pada melakukan
kemudharatan yang dibudidayakan”, kata Rifki saat ditanyai olwh wonosobozone.com
tentang alas an tidak mengikuti konvoi.
Senada dengan Rifki, Ibrahim juga mengatakn lebih beik melakukan kegiatan yang pisitif karena sesuaidengan moto saya "carilah pahala sebanyak banyaknya selagi masih hidup".
Source:wonosobozone.com
0 komentar:
Posting Komentar