WONOSOBOZONE - Kelangkaan gas LPG Tabung 3 Kilogram, atau yang dikenal luas dengan gas melon mulai disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Selain dengan mengajukan tambahan alokasi fakultatif harian hingga mencapai 100 %, atau 14.871 tabung, operasi pasar (OP) pun mulai dilakukan di beberapa titik yang dinilai rawan kekurangan pasokan. Kepala Bagian Perekonomian dan Ketahanan Pangan Setda, Dra Harti MM mengemukakan, OP tersebut mulai dilakukan pada Senin 11 Mei 2015.
Ketika ditemui di kantornya, Harti menyebut bahwa pihaknya memulai kegiatan operasi pasar setelah munculnya keluhan dari warga masyarakat yang merasakan dampak dari kelangkaan gas melon pada beberapa waktu terakhir. "Masyarakat sudah mulai resah karena aktivitas harian mereka terganggu setelah tak bisa mendapat gas 3 kilogram", jelas Harti. Beberapa wilayah yang dinilai sangat mendesak untuk dilakukan OP, menurut Harti adalah Mojotengah, Garung, Pasar Sumberan, Selomerto, Kaliwiro, Leksono, Jaraksari, Sapuran dan Kertek. "Di wilayah-wilayah tersebut, kami akan mendistribusikan gas melon melalui 5 Agen yang sudah ditunjuk, dengan masing-masing agen mendapat alokasi 560 tabung gas melon", lanjut Harti.
Demi kelancaran distribusi dan pemerataan agar tak lagi terjadi kelangkaan di lapangan, Harti juga menyebut bahwa masyarakat dibatasi kuota maksimal. "Setiap orang hanya diperbolehkan membeli gas melon maksimal 2 tabung, dengan harga yang ditetapkan sebesar Rp 15.500,-", urai Harti.
Ke depan, Harti juga mengaku akan terus mengupayakan agar jumlah alokasi fakultatif bisa ditambah oleh Pertamina, sehingga masyarakat tak lagi kesulitan mendapatkannya.
Situasi Operasi Gas Melon di beberapa titik yang dilakukan oleh Bagian Perekonomian dan Ketahanan Pangan Setda Wonosobo |
0 komentar:
Posting Komentar