WONOSOBOZONESebuah tarian bertajuk Angruwat dipentaskan secara kolosal oleh 2.000 siswi pelajar SMP/MTs dan SMA/SMK se-Kabupaten Wonosobo, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2015 di alun-alun Kota, Sabtu (2/5).  Tarian hasil karya Mulyani, seniwati sekaligus guru tari asli Wonosobo itu menjadi simbol  pembebasan dari belenggu kebodohan. “Gerakan melepas ikatan sampur yang dililitkan menyilang ke tubuh penari menyimbolkan pembebasan diri dari kebodohan”, urai Mulyani ketika ditemui seusai pementasan 2.000 penarinya.

Lebih lanjut, Mulyani juga menuturkan bahwa arti Angruwat berasal dari kata meruwat, sebuah kata yang juga identik dengan sarana pembebasan diri dari belenggu dosa. “Ruwat di sini lebih kepada upaya yang mengarah kepada peningkatan derajat pendidikan, sehingga setiap diri terbebas dari kebodohan”, jelas wanita murah senyum itu. Mulyani mengaku mengkreasikan tari tersebut dengan padu padan unsur tarian lengger asli Wonosobo. Para penari yang menjadi bagian dari pementasan kolosal adalah siswi SMP/MTs dan SMA/SMK dari sekitar 100 sekolah se-Kabupaten Wonosobo. “Setiap sekolah mengirim sekitar 10 sampai 40 siswi, dan mereka juga telah mengikuti latihan di sekolah masing-masing oleh guru pembimbing”, jelas Mulyani lebih lanjut. 

Pentas kolosal tari angruwat sendiri digelar seusai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, yang dipimpin oleh Rektor Universitas Tidar, Prof Dr Cahyo Yusup M.Pd. Dalam upacara yang diikuti ribuan pelajar dan dihadiri Bupati, Sekda beserta unsur Forkominda Kabupaten Wonosobo tersebut, Prof Cahyo meminta agar para pelajar Wonosobo tak mudah menyerah dalam menggapai ilmu demi teraihnya cita-cita mereka. “Setiap siswa harus mampu tampil sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang senantiasa haus akan ilmu pengetahuan demi kemajuan diri”, tegas Cahyo.  Hal itu menurut Cahyo sangat penting dan tidak dapat ditawar lagi, mengingat saat ini kemajuan jaman menuntut setiap orang untuk menguasai ilmu dan teknologi.

Selain memperingati Hardiknas, upacara tersebut juga sekaligus menjadi momentum untuk merayakan 19 Tahun Otonomi Daerah (Otda). Hari Otda yang jatuh pada setiap tanggal 25 April, menurut Cahyo penting untuk diingat oleh seluruh komponen pemerintahan. “Tema peringatan Otda, yaitu menghadirkan pemerintahan daerah yang demokratis dan melayani masyarakat, harus dapat diimplementasikan dalam bentuk nyata berupa kinerja yang benar-benar berorintasi pada upaya mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri”, tegas Cahyo.

2000 Penari di Alun-Alun Wonosobo

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top